Friday, August 28, 2015

SENDIRI



"Aku coba menyibukan diri ini dengan segala hal, ku coba membuang-buang waktu ku agar sepi ini hilang, berkali-kali ku membuka semua menu di ponsel ku. Namun percuma, yang ku inginkan ternyata tidak ku temukan sama sekali, aku kembali merasa kesepian. Ya, aku merasa sendiri. Rasa ini benar-benar sangat baru ku rasakan sejak mengenal nya. Berlebihan kah aku? Atau belum terbiasa kah aku dengan situasi ini?.



Aku munafik, aku tersenyum seakan semua baik saja. Tidak! Bukan itu yang aku rasakan sayang. aku rindu, aku merindukan mu. Boleh kah aku mengganggumu? Boleh kah aku bercerita padamu tentang tidak asik nya hari ini walau hanya melalui pesan singkat? Terganggu kah kau sayang? 
Dan tahukah kau sayang?  Kesibukan mu kali ini benar-benar menyita semua waktu mu untuk ku, Egois kah aku? Ah! Kesibukan mu yang baru saat ini membuat kepala ku semakin dihantui pertanyaan-pertanyaan yang menakutkan, Banyak sekali di benak ku pertanyaan, sehingga membuat sesak dikepala ini. Sedang apa kau? Sudah makan kah? Ya, itu adalah bagian-bagian pertanyaan kecil saja. Pertanyaan yang tidak terlalu penting mungkin untuk ditanyakan, dan kau mungkin akan menyepelekan pertanyaan ku yang seperti itu. Tapi sayang, itu adalah perhatian ku padamu, memang benar kau bukan anak kecil lagi yang harus ku tanya sudah makan kah kamu? Tapi....... Ah! Kau tak akan mengerti!

Pernah kah kalian merasa Sendiri? Ya, benar-benar sendiri! Sungguh sakit karena ditengah keramaian saja kau masih saja merasa sendiri. Pernahkah? Dan pernahkah kalian merasakan Kesepian? Benar-benar kesepian, tak ada teman, tak ada kekasih, tak ada satu orang pun yang bisa diajak untuk saling bertukar cerita.

Aku langkahkan kaki ini, aku gerakan dengan sesuai perintah-perintah di otak ku, mau kemana kah aku? Ah aku pun tak tahu. Aku keluar rumah, ku hirup udara yang benar-benar tak ada didalam rumah. Ya sayang, aku merasa hidup kembali, seakan-akan aku tak merasa sendiri kembali, Beberapa meter ku langkah kan kaki ini, dan sedih ku perlahan mulai menghilang, pertanyaan yang membuat otak ku pun sudah perlahan beterbangan satu per satu dibawa angin entah kemana. Dan kesepian ku ikut menghilang sejak hadirnya teman-teman ku diluar sana. Ku ceritakan semua nya kepada teman ku betapa menyebalkan nya hari ini, sampai aku tak sadar hari berganti malam, cerita mulai habis, tawa canda berganti dengan hanya diam, Sampai ada saat teman ku mengecek ponsel nya dan dia berkata "Gue cabut ya, pacar gue mau telfon". Aku terdiam, teman ku satu persatu pulang. Aku sendiri lagi, Dengan berat langkah aku harus kembali menuju rumah. Aku mencoba bersikap biasa, namun pikiran ku kembali tertuju padamu! Aku rindu, aku rindu, aku.....rindu. Sesampainya dirumah ku coba mengeluarkan ponselku dari saku celana ku, ku tekan tombol power untuk menyalakan layar yang sebelumnya hanya berwarna hitam. Dan betapa senangnya ternyata ada beberapa notifikasi pesan masuk, dari kau kah sayang? Tanpa butuh waktu lama ku buka notifikasi itu, dan betapa lemas nya tubuh ini, ternyata hanya pesan dari beberapa operator yang mengingatkan bahwa pulsa ku akan habis, "Kemana kah kau sayang? Masih sibuk kah kau? Atau apakah aku bukan lagi prioritas mu?" Pertanyaan itu kembali menyerang seluruh isi dari otak ku, pertanyaan yang tak akan sanggup ku jawab sendiri, "Aku rindu padamu sayang".

No comments:

Post a Comment