Selamat siang,
Hari ini aku gatau apa yang lagi aku
rasain, dan aku juga gatau apa yang pengen aku omongin ke orang-orang. Aku
bingung dengan perasaan ini, perasaan yang begitu mendalam sehingga sangat
takut akan kehilangan, apa pantas aku yang hanya lelaki gak punya apa-apa bisa dapetin
dia? Apa aku ini, aku jauh jika dibandingkan lelaki banyak diluar sana. Aku hanya
lelaki yang lemah sungguh lemah yang hanya bisa bercerita didepan layar komputer
sembari jari ini menari-nari diatas tombol-tombol keyboard. Aku sungguh lemah,
untuk bercerita padanya saja aku tak mampu.
Oke,
sebelumnya aku ingin memperkenalkan diri ku. Nama ku Adit, ya, Adit. Begitu orang-orang
banyak memanggilku dengan sebutan itu, aku terlahir dari keluarga yang
biasa-biasa aja.
Aku dilahirkan
sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Ya, kelak aku yang akan menopang
seluruh kebutuhan keluarga ku nanti,
karena ayah ku tak mungkin lagi untuk bekerja.
Aku sudah bisa
dibilang bukan lagi anak kecil, aku sudah bukan lagi anak yang meminta uang
jajan pada orangtua. Yaap, umurku genap 18 tahun. Aku sudah bisa dibilang
lelaki yang sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, aku sudah
cukup umur untuk segala hal yang biasa orang-orang dewasa kerjakan.
Cinta,
Apa itu cinta?
Orang bilang cinta itu begitu indah, indah? Apa cinta itu indah? Aku tak
percaya, mengapa jika cinta itu indah tapi aku masih sering merasakan iri,
merasakan kesal, merasakan “siapa aku”?
“aku tak pantas untuknya” arghhh
masih banyak lagi. Apa cinta itu seperti seorang ibu yang selalu memeluk
anaknya? Benarkah? Dan apakah cinta itu hanya dimiliki oleh mereka yang sudah
melakukan perknikahan? Apa cinta itu hanya ada pada ibu terhadap anak nya? Apa cinta
adalah mereka yang sudah berumur tua, yang telah bersama-sama sejak muda?
Cinta sangat
rumit, sangat tidak bisa dideskripsikan, orangtua bilang “udah jangan cinta cintaan dulu, masih muda tuh kerja” Tapi mah, pah,
aku senang disaat ada oranglain selain kalian berdua memberikan perhatian
padaku, memberikan sekata dua kata hanya untuk mengucapkan Selamat Tidur, dan
diiringi berbagai emoticon yang sekarang tersedia seperti layaknya ungkapan. Apa
itu cinta mah? Pah? Jelaskan, jika kalian tidak bisa menjelaskan baiklah, aku
pernah bertanya soal cinta kepada teman-temanku, tapi jawaban mereka hanya
sebuah ejekan, hanya sebuah perkataan lelucon “Ah elah dit lebay lo” “hahaha
makan tuh cinta pake nasi” Ya, seperti itu mereka menjawab curhatan
curhatan ku.
Untuk kalian orangtuaku apakah pernah kalian
saling takut akan kehilangan? Pernah kah kalian mengucapkan selamat tidur satu
sama lain? Maaf aku bertanya seperti ini, aku hanya bingung kepada siapa lagi
aku harus bertanya. Karena umur ku yang semakin bertambah, dan rasa ingin tahu
ku meningkat. Kalau memang pernah, aku juga sedang merasakan nya Mah, Pah. Aku seperti
kalian, aku mencintai seorang wanita, aku mengaggumi nya seperti papa mengagumo
mama di depan aku, didepan anak-anak kalian, aku sangat nyaman ketika mendengar
suaranya, dan sekarang tersenyum-senyum sambil meliat layar handphone setiap
hari pun menjadi aktivitas dadakan ku kali ini.
Apa benar
itu Cinta?
Novi,
Siapa itu
novi? Dia adalah wanita yang sedang aku kagumi, aku kenal dari sebuah media
pesan singkat, dia sebaya dengan ku,dan hingga akhirnya kita sama sama
melanjutkan tradisi mengirim pesan setiap hari, setiap jam, setiap menit. Dia yang sering membuat ku tersenyum sendirian. Ya,
dial ah orang nya. Aku baru saja mengenal nya tidak lebih dari 4 bulan, singkat
bukan? Begitu hebat nya dia sehingga sering membuat ku tersenyum sendirian,
membuat ku galau, membuat ku khawatir jika dia tidak ada kabar sama sekali,
membuat ku cemburu ketika dia berdialog bersama teman nya yg lain jenis. Perasaan
yang berkecamuk dihati, membuatku kesal sampai tak boleh ada yang menegurku
sedikit saja. Aku cemburu? Apa benar? Tapi memang orang lain selalu menyebutnya
begitu.
“Cemburu”,
entah dari mana kata itu berasal, tapi aku sering merasakan nya. Apa kalian
juga sering merasakan nya? Aku rasa iya,
hehe.
Aku seorang
lelaki, dan apa pantas aku ini menangis hanya karena wanita? Pantaskah? Atau aku
ini menangis karena atas nama cinta? Dan papa ku juga pernah menangisi mama, saat aku Tanya “mengapa papa menangisi mama? Bukan kah papa
yang bilang kala lelaki itu harus kuat, tidak boleh gampang mengeluarkan air
mata” tapi papa ku menjawab, “papa
menangisi mama karena papa cinta dengan mama mu nak”.
Cinta, menurut
ku adalah sebuah kejuaraan seperti sepak bola, dimana banyak pasangan didalam
kompetisi nya, dimana banyak cobaan didalam kompetisi nya, dan hanya yang
bersungguh-sungguh dan percaya pada pasangan nya yang bisa mendapat kan hasil
nya, jika yang tidak kuat akan cobaan nya mereka akan gagal dan gugur begitu
saja.
“Apa aku ada didalam nya? Ada berapa
banyak pula pasangan yang sama-sama berjuang atas nama cinta? Apa aku juga
sedang mengikuti ”kejuaraan” ini? Lalu siapa kah pasangan ku? Apa dia itu
wanita yang baru saja aku kenal yang tidak lebih dari 4 bulan itu? Apakah dia
juga merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan? Apa kah diotaknya
sama seperti otak ku yang tidak pernah habis dengan tentang nya? Ahhhh,
pertanyaan ini sungguh banyak”.
Tuhan,
Jika aku
adalah ciptaan Mu, dan dia juga ciptaan Mu, sudikah kau mempercayai ku agar
ciptaan Mu untuk bersama-sama menjalani kesempatan ini yang Kau beri nama
adalah kesempatan Hidup? Sudikah Tuhan? Pantas kah aku? Yang tidak
pernah bisa dan tidak mampu sedikit saja menyamai kebaikan-kebaikan Mu. tapi
Tuhan, aku mencintai Mu, aku menyebut Mu dalam doa, dan izinkan ku untuk
mencintai nya atas cinta ku terhadap Mu. Kalau Kau menciptakan Manusia di alam
Mu ini adalah untuk berpasang-pasangan maka pasangkanlah aku dengan ciptaan Mu
yang satu itu Tuhan. Bantu lah aku Tuhan
untuk memenangi “kejuaraan” ini, bantu aku atas nama cinta yang kau beri.
……
Aku, yang
memperjuangkan mu.
No comments:
Post a Comment