Thursday, August 27, 2015

Selamat siang,
Hari ini aku gatau apa yang lagi aku rasain, dan aku juga gatau apa yang pengen aku omongin ke orang-orang. Aku bingung dengan perasaan ini, perasaan yang begitu mendalam sehingga sangat takut akan kehilangan, apa pantas aku yang hanya lelaki gak punya apa-apa bisa dapetin dia? Apa aku ini, aku jauh jika dibandingkan lelaki banyak diluar sana. Aku hanya lelaki yang lemah sungguh lemah yang hanya bisa bercerita didepan layar komputer sembari jari ini menari-nari diatas tombol-tombol keyboard. Aku sungguh lemah, untuk bercerita padanya saja aku tak mampu.

Oke, sebelumnya aku ingin memperkenalkan diri ku. Nama ku Adit, ya, Adit. Begitu orang-orang banyak memanggilku dengan sebutan itu, aku terlahir dari keluarga yang biasa-biasa aja.
Aku dilahirkan sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Ya, kelak aku yang akan menopang seluruh kebutuhan keluarga ku nanti,  karena ayah ku tak mungkin lagi untuk bekerja.

Aku sudah bisa dibilang bukan lagi anak kecil, aku sudah bukan lagi anak yang meminta uang jajan pada orangtua. Yaap, umurku genap 18 tahun. Aku sudah bisa dibilang lelaki yang sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, aku sudah cukup umur untuk segala hal yang biasa orang-orang dewasa kerjakan.

Cinta,
Apa itu cinta? Orang bilang cinta itu begitu indah, indah? Apa cinta itu indah? Aku tak percaya, mengapa jika cinta itu indah tapi aku masih sering merasakan iri, merasakan kesal, merasakan “siapa aku”? “aku tak pantas untuknya” arghhh masih banyak lagi. Apa cinta itu seperti seorang ibu yang selalu memeluk anaknya? Benarkah? Dan apakah cinta itu hanya dimiliki oleh mereka yang sudah melakukan perknikahan? Apa cinta itu hanya ada pada ibu terhadap anak nya? Apa cinta adalah mereka yang sudah berumur tua, yang telah bersama-sama sejak muda?
Cinta sangat rumit, sangat tidak bisa dideskripsikan, orangtua bilang “udah jangan cinta cintaan dulu, masih muda tuh kerja” Tapi mah, pah, aku senang disaat ada oranglain selain kalian berdua memberikan perhatian padaku, memberikan sekata dua kata hanya untuk mengucapkan Selamat Tidur, dan diiringi berbagai emoticon yang sekarang tersedia seperti layaknya ungkapan. Apa itu cinta mah? Pah? Jelaskan, jika kalian tidak bisa menjelaskan baiklah, aku pernah bertanya soal cinta kepada teman-temanku, tapi jawaban mereka hanya sebuah ejekan, hanya sebuah perkataan lelucon “Ah elah dit lebay lo” “hahaha makan tuh cinta pake nasi” Ya, seperti itu mereka menjawab curhatan curhatan ku.

 Untuk kalian orangtuaku apakah pernah kalian saling takut akan kehilangan? Pernah kah kalian mengucapkan selamat tidur satu sama lain? Maaf aku bertanya seperti ini, aku hanya bingung kepada siapa lagi aku harus bertanya. Karena umur ku yang semakin bertambah, dan rasa ingin tahu ku meningkat. Kalau memang pernah, aku juga sedang merasakan nya Mah, Pah. Aku seperti kalian, aku mencintai seorang wanita, aku mengaggumi nya seperti papa mengagumo mama di depan aku, didepan anak-anak kalian, aku sangat nyaman ketika mendengar suaranya, dan sekarang tersenyum-senyum sambil meliat layar handphone setiap hari pun menjadi aktivitas dadakan ku kali ini.
Apa benar itu Cinta?

Novi,
Siapa itu novi? Dia adalah wanita yang sedang aku kagumi, aku kenal dari sebuah media pesan singkat, dia sebaya dengan ku,dan hingga akhirnya kita sama sama melanjutkan tradisi mengirim pesan setiap hari, setiap jam, setiap menit. Dia  yang sering membuat ku tersenyum sendirian. Ya, dial ah orang nya. Aku baru saja mengenal nya tidak lebih dari 4 bulan, singkat bukan? Begitu hebat nya dia sehingga sering membuat ku tersenyum sendirian, membuat ku galau, membuat ku khawatir jika dia tidak ada kabar sama sekali, membuat ku cemburu ketika dia berdialog bersama teman nya yg lain jenis. Perasaan yang berkecamuk dihati, membuatku kesal sampai tak boleh ada yang menegurku sedikit saja. Aku cemburu? Apa benar? Tapi memang orang lain selalu menyebutnya begitu.
 “Cemburu”, entah dari mana kata itu berasal, tapi aku sering merasakan nya. Apa kalian juga sering merasakan nya?  Aku rasa iya, hehe.
Aku seorang lelaki, dan apa pantas aku ini menangis hanya karena wanita? Pantaskah? Atau aku ini menangis karena atas nama cinta? Dan papa ku juga pernah menangisi mama, saat aku Tanya “mengapa papa menangisi mama? Bukan kah papa yang bilang kala lelaki itu harus kuat, tidak boleh gampang mengeluarkan air mata” tapi papa ku menjawab, “papa menangisi mama karena papa cinta dengan mama mu nak”.

Cinta, menurut ku adalah sebuah kejuaraan seperti sepak bola, dimana banyak pasangan didalam kompetisi nya, dimana banyak cobaan didalam kompetisi nya, dan hanya yang bersungguh-sungguh dan percaya pada pasangan nya yang bisa mendapat kan hasil nya, jika yang tidak kuat akan cobaan nya mereka akan gagal dan gugur begitu saja.
“Apa aku ada didalam nya? Ada berapa banyak pula pasangan yang sama-sama berjuang atas nama cinta? Apa aku juga sedang mengikuti ”kejuaraan” ini? Lalu siapa kah pasangan ku? Apa dia itu wanita yang baru saja aku kenal yang tidak lebih dari 4 bulan itu? Apakah dia juga merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan? Apa kah diotaknya sama seperti otak ku yang tidak pernah habis dengan tentang nya? Ahhhh, pertanyaan ini sungguh banyak”.

Tuhan,
Jika aku adalah ciptaan Mu, dan dia juga ciptaan Mu, sudikah kau mempercayai ku agar ciptaan Mu untuk bersama-sama menjalani kesempatan ini yang Kau beri nama adalah kesempatan Hidup?  Sudikah Tuhan? Pantas kah aku? Yang tidak pernah bisa dan tidak mampu sedikit saja menyamai kebaikan-kebaikan Mu. tapi Tuhan, aku mencintai Mu, aku menyebut Mu dalam doa, dan izinkan ku untuk mencintai nya atas cinta ku terhadap Mu. Kalau Kau menciptakan Manusia di alam Mu ini adalah untuk berpasang-pasangan maka pasangkanlah aku dengan ciptaan Mu yang  satu itu Tuhan. Bantu lah aku Tuhan untuk memenangi “kejuaraan”  ini, bantu aku atas nama cinta yang kau beri.

……


Aku, yang memperjuangkan mu.

No comments:

Post a Comment